Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Jenis Penyakit Sosial Manusia Dalam Sistem Administrasi

PENYAKIT SOSIAL MANUSIA DALAM ADMINISTRASI



Kelebihan manusia dengan mahluk ciptaan Tuhan lainnya (binatang) adalah kepemilikan ilmu pengetahuan, sehingga manusia dapat membedakan mana perbuatan yang baik dan yang buruk, serta membedakan identitas manusia yang satu dengan yang lain untuk dapat menghindarkan diri dari “ virus-virus penyakit “ yang bisa berakibat fatal dalam kehidupan manusia sebagai bagian integral dalam proses administrasi.

Uraian penyakit manusia adalah penyakit manusia dalam administrasi negara/ pemerintahan dan lebih fokus lagi kepada penyakit (patologi ) birokrasi. Banyak manusia yang merasa sudah mencapai apa yang dicita-citakan atau telah mencapai puncak kesuksesan pada jabatan atau karier dalam administrasi , terutama pada administrasi negara. Manusia yang sukses dalam mengemban karier , hampir dapat dipastikan memberikan manfaat secara sosial, ekonomi maupun politik bagi kehidupan administrasi, tetapi kadang-kadang manusia yang bersangkutan sesungguhnya bisa merasakan kegagalan dalam menemukan jati dirinya sendiri, dan hal ini merupakan suatu penyakit yang banyak diderita manusia, terlebih pada zaman modern seperti saat ini, yang banyak mengalami kevakuman moralitas.

Proses modernisasi perkembangan manusia tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan, bahkan melahirkan persoalan baru dalam kehidupannya, akibatnya akan terjadi proses pergeseran budaya yang tidak signifikan dengan nilai-nilai dasar, sehingga pada masyarakat tertentu sampai sebagian besar manusia kehilangan makna yang berkembang tetapi pada negara maju.

Istilah patologi asal mulanya dari ilmu kedokteran atau ilmu kesehatan, dalam perkembangannya juga dipergunakan dalam ilmu lainnya seperti patologi sosial, patologi administrasi dlsb.

Definisi dari Kartini Kartono “ Patologi sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan norma kebaikan stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga , disiplin kebaikan dan hukum formal “

Perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang bertentangan dengan moralitas terhadap komunitas masyarakat , maka lahirlah istilah penyakit sosial. Misalnya kejahatan, kemiskinan, pelacuran, perjudian dlsb. yang dapat berakibat menghancurkan martabat seseorang atau serikat (sekelompok) orang.

Patologi (penyakit) administrasi , dapat diartikan “Sebagai suatu keadaan dimana manusia sebagai unsur utama dalam administrasi , niat utamanya adalah bekerja sama bukan untuk memenuhi kebutuhan bersama, tetapi niat utamanya adalah bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan pribadi dengan mengorbankan orang lain.”

Justru dalam realitas penyakit administrasi lebih banyak menyerang para ilmuwan pada umumnya, khususnya ilmuwan administrasi termasuk didalamnya para praktisi administrasi ( Prof.Dr.H.Makmur, M.Si ). Beberapa penyakit sosial antara lain adalah sbb :

1. Penyakit Iri Hati




Pengalaman telah menunjukkan terhadap proses dinamika perjalanan kehidupan manusia yang selalu mengalami pasang surut antara keberhasilan dan kegagalan. Misalnya keberhasilan seseorang dalam usahanya sukses membangun karier , mampu menyelesaikan program studi dengan baik, berhasil dalam jabatannya dlsb.

kesemuanya ini sangat berpeluang untuk menciptakan keirihatian bagi seseorang yang kurang atau tidak berhasil dalam mengembangkan usahanya .

Iri hati adalah suatu penyakit sosial yang berkembang dalam kehidupan manusia, baik yang terselubung maupun terang-terangan yang dinampakkan pada perilakunya. Penyakit irihati dalam sebuah organisasi sangat berbahaya dalam perkembangan organisasi ybs. , karena bisa saja mematikan kreativitas manusia yang terdapat dalam organisasi bahkan dapat terancam bubar.

2. Penyakit Adu Domba




Pengertian penyakit adu domba adalah : suatu tindakan manusia yang menciptakan peta konflik antara komunitas manusia yang satu dengan komunitas lainnya, sehingga terjadi adu argumentasi bahkan sampai terjadi adu fisik yang pada akhirnya kedua-duanya mengalami kekalahan dan menang adalah yang melakukan adu domba tersebut.

Tindakan adu domba yang senantiasa dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya , kalau kita renungkan dengan memperhatikan fenomena yang berkembang dimasyarakat, baik masyarakat yang hidup di pedesaan maupun di perkotaan selalu mengandung (2) dua sudut pandang yakni memberikan manfaat yang positif manusia yang diadu dombakan tsb.

Dan yang kedua menciptakan kesengsaraan dan bahkan Manusia yang melakukan adu domba dengan menciptakan malapetaka bagi manusia lainnya, maka inilah yang dimaksud dengan virus patologi manusia adu domba, khususnya dalam kehidupan manusia dalam administrasi.

3. Penyakit Etika, Estetika





Pengertian Etika adalah sekumpulan aturan hidup dalam komunitas manusia tertentu untuk menciptakan keteraturan, kedalaman, dan dapat menciptakan kejelasan suatu tindakan atau perbuatan manusia yang bisa dilakukan dan yang tidak bisa dilakukan.

Penyakit Etika adalah suatu perbuatan atau tindakan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan pertentangan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan secara berkesinambungan dalam komunitas manusia tertentu.

Penerapan suatu etika dalam proses kegiatan administrasi adalah untuk memberikan keberhasilan yang berdayaguna dan berhasilguna dan harus ditopang dengan estetika. Estetika adalah : suatu metode dan teknik untuk meng implementasikan ketentuan yang terdapat dalam etika sehingga dapat menciptakan suatu kesenangan, kecintaan, keindahan dan sejenisnya.

Tingkat kekacauan dan ketidakpahaman hakikat etika akan menimbulkan penentangan dan permusuhan antara manusia itu sendiri, baik sebagai pemikir dan pelaksana maupun sebagai anggota organisasi sampai kepada masyarakat pada umumnya.

Pola pemikiran semacam ini menciptakan penilaian otoritatif yang tidak dapat diutak-atik , karena dianggap merupakan otoritas yang suci walaupun memberikan sifat kekunoan atau kepurbaan, dan menjadi landasan hidup masyarakat , pemikiran semacam ini senantiasa kita maklumi terutama bagi masyarakat yang memiliki tingkat rasionalitas dan penbgetahuannya masih rendah.

Jika pemikiran ini terjadi kepada kaum cendekiawan, para tokoh dan perguruan tinggi maka kondisi semacam ini merupakan pertanda krisis intelektual yang mendekati taraf memprihatinkan, dan pada akhirnya akan memunculkan virus penyakit etika dalam pemikiran manusia.

4. Penyakit Fanatisme




Keteguhan dalam pendirian dan ketangguhan dalam pemikiran adalah sesuatu hal yang sangat postif dalam suatu aktivitas, baik aktivitas diri sendiri , aktivitas keluarga , kelompok maupun aktivitas organisasi dimana manusia ybs bekerja.

Tetapi keteguhan pemikiran dan keteguhan dalam pendirian serta kematangan dalam tindakan yang berlawanan dengan perubahan secara alamiah sebenarnya dapat merugikan dirinya sendiri, keuarga, kelompok dan mungkin saja kehidupan organisasi secara luas. ( Penyakit fanatisme).

Penekanan pada virus penyakit fanatisme dalam proses implementasi khususnya administrasi negara di Indonesia secara fenomenologis bahwa semakin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi negara semakin tinggi pula virus fanatisme yang dideritanya.

Misalnya pendapat yang dikemukan kepada bawahannya adalah mengandung kebenaran walaupun kebenaran yang dipaksakan untuk diterima. Pemaksaan suatu pendapat ( pikiran ) dan pemaksaan suatu tindakan kepada orang lain sadar atau tidak merupakan bagian dari virus patologi fanatisme dalam proses pelaksanaan administrasi ,khususnya administrasi negara.


5. Penyakit Cinta




Salah satu kodrati manusia sebagai mahluk individual dan sosial adalah adanya suatu pola perasaan cinta kepada komunitasnya, mahluk lainnya, kepada alam dan terutama kepada SANG PENCIPTA. Pemahaman tentang cinta dalam hal ini adalah suatu dinamika perasaan yang dialami oleh seseorang atau beberapa orang, baik muncul dengan suatu proses maupun kemunculannya secara spontanitas yang digambarkan dalam tindakan maupun diucapkan dengan bahasa.

“Penyakit cinta adalah suatu proses tindakan atau ucapan bahasa yang dapat menciptakan akibat penderitaan diri sendiri, orang lain, maupun perusakan mahluk dan lingkungan sekitarnya “.

Dalam hubungan saling ketergantungan antar individu atau kelompok dalam mewujudkan kerjasama cenderung akan menciptakan pertentangan, karena didorong oleh virus penyakit cinta dengan tindakan yang tidak rasional yang dapat menimbulkan konflik, baik yang telah didesain maupun yang spontanitas. Akibat virus cinta dapat menimbulkan pertentangan yang makin melebar dan sukar diatur.

Sekian Tentang : 5 Jenis Penyakit Sosial Manusia Dalam Sistem Administrasi, Semoga dapat bermanfaat