Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tokoh Musik Jazz Indonesia |Joey Alexander

Musik jazz dalam penggunaanya lebih banyak menggunakan alat musik seperti gitar- trombon-piano- trompet-dan saksofon. Bagian terpenting dalam musik jazz adalah blue notes improvisasi-polyrhythms-sinkopasi-serta shuffle note.

Kalau di lihat dari alirannya Musik Jazz (Jes) yaitu aliran musik yang asalnya dari Amerika dan Mula-mula pada abad ke 20 dengan asal mula dari musik Eropa juga Afrika.

Tahukah anda siapa tokoh musik jazz di indonesia? tokoh musik jazz di indonesia yang kami maksud disini adalah tokoh yang datang dari kalangan anak muda, yang berhasil membawa harum nama indonesia ke luar negeri  dan menjadi satu-satunya nominasi dari Indonesia pada ajang bergengsi Grammy Award tahun 2016 lalu.

Bagi penggemar musik jazz tentu tak asing dengan nama Joey Alexander, inilah yang kami sebagai tokoh musik jazz indonesia Kenapa? Karena Joey Alexander sudah berkarya walaupun tidak sebanding dengan usianya tapi dia sudah memiliki album yang berisi lagu-lagu jazz karyanya sendiri.

Saat berusia 12 tahun, pada tahun 2016, ia menjadi nominasi dalam ajang bergengsi Grammy Award yang diadakan pada 15 Februari 2016 di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Bahkan ia menjadi satu-satunya nominasi dari Negara Indonesia.

Ia menjadi nominasi dalam 2 kategori yaitu ‘Best Improvised Jazz Solo’ untuk lagu “Giant Steps’. Meskipun takdir belum membawanya meraih kemenangan tak lantas membuatnya patah semangat.

Ia kalah dari pesaingnya yaitu John Scofield. Meski begitu ia adalah motivasi agar para musisi dalam negeri lebih mengembangkan musiknya.


Tokoh Musik Jazz Indonesia
Foto : Tokoh Musik Jazz Indonesia |Joey Alexander 

Bukan hal sulit untuknya menapaki karier sebagai musisi internasional. Joey, yang kini tinggal di New York, Amerika Serikat, telah tampil di beberapa acara internasional sejak usianya 8 tahun.

Ia mendapat banyak pujian saat tampil di acara musik Jazz untuk legenda Herbie Hancock di Jakarta. Acara tersebut adalah inisiatif dari UNESCO yang diadakan pada Desember 2011 lalu. Pada tahun selanjutnya ia tampil bersama bandnya dalam acara Java Jazz Festival.

Tak sampai disitu, saat usianya 10 tahun ia diundang untuk tampil dalam Big Apple oleh Wynton Marsalis yang merupakan direktur jazz di New York’s Lincoln pada Mei 2014.

Selanjutnya ia kerap diundang di berbagai festival jazz seperti Montreal International Jazz Festival, Copenhagen Jazz Festival, New Port Jazz Festival, Rochester Jazz Festival, Apollo Theater, dan Arthur Ashe Learning Center.

Pertama kali ia mengenal piano dari ayahnya yang sedikit bisa memainkan piano dan gitar. Dan ia sangat menyukai nada- nada dalam piano sendiri.

Kemudian ia mulai mendalami musik jazz. Menurutnya dalam musik jazz terdapat suatu kebebasan. Dimana ia bisa mengekspresikan apapun yang dirasakannya.

tokoh berpengaruh di indonesia pada bidang musik jazz
Foto : Tokoh Musik Jazz Indonesia |Joey Alexander  (Referensi Pihak Ketiga)

Terutama kebebasan sebagai anak-anak. Tak dapat dipungkiri bahwa Joey masih seorang anak-anak. Yang masih senang bermain dan tentu saja mengekpresikan perasaannya lewat musik.

Bagi anak muda yang ingin mengikuti jejaknya, ia berpesan bahwa kita harus mempunyai harapan dan lakukan apa yang harus dilakukan. Dan jangan pernah menyerah.

Tidak ada batasan usia bagi siapapun yang ingin berkarya. Terutama untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Dari jemari seorang Joey Alexander muncullah nada-nada yang mampu membuat penikmatnya berdecak kagum. Tanpa membayangkan bahwa ternyata usianya masih sangat muda. Tak menutup kemungkinan siapapun untuk melakukan hal yang sama.

Dengan kerja keras dan sikap pantang menyerah apapun bisa terwujud. Tiada orang pandai turun dari langit. Semua bisa diwujudkan dengan ketekunan.

Mulailah dari apa yang diri kita minati. Tekuni dan kembangkan apa yang menjadi impian dalam diri. Selama jarum jam masih berdetak maka pintu kemungkinan belum usai. Begitupun dengan seorang Joey. Jemarinya akan terus menciptakan nada-nada untuk menginspirasi dunia.

Orang tua mana yang tidak menginginkan hal serupa terjadi pada anak-anak mereka. Dan lagi-lagi itu tidak diraih begitu saja. Dengan memberi waktu khusus untuk mengembangkan sesuatu yang diminati adalah salah satu cara yang efektif.

Begitu pula kiat seorang Joey dalam mengembang- kan karier bermusiknya. Dalam sehari ia menyediakan waktu dua sampai tiga jam untuk berlatih. Semakin hari rasa cintanya terhadap musik meningkat berkat ketekunannya dalam berlatih.

Dari album pertamanya di tahun 2015 yang berjudul My Favorite Things Produksi Motema Music berisi beberapa lagu yang ia ciptakan.

Yaitu: Giant Steps, Lush Life, My Favorite Things, It Might as Well Be Spring, Ma Blues, ‘Round Midnight, I Mean You, Tour De Force, dan Over the Rainbow.

Meski kemenangan dalam ajang Grammy Awards belum berpihak padanya saat ini, masih banyak kemungkinan ia akan kembali menjadi nominasi atau bahkan memenangkan piala Grammy dalam kesempatan berikutnya.

Ia masih muda dan berbakat. Sejak pertama ia tampil dalam konser musiknya, telah ada yang meramalkan bahwa ia akan menjadi seorang musisi yang hebat. Di depan sana masih ada jalan panjang yang harus dilewatinya dengan keseriusan dan kerja keras.

Anak dari pasangan Denny dan Fara Sila ini merupakan motivator bagi anak-anak seusianya yang biasanya hanya menghabiskan waktu untuk bermain, bisa lebih menekuni hobinya. Kesuksesan ada di depan mata manusia, tergantung bagaimana cara manusia itu menjemputnya.

Musisi muda yang lahir di Bali, 26 Juni 2003 ini juga sebagai contoh orang Indonesia yang sukses berkarier di luar negeri tapi tidak melupakan tanah asalnya.

Semoga ke depan negara kita ini lebih mengapresiasi bakat-bakat para pemuda seperti Joey ini. Sehingga pemuda di luar sana dengan bakat yang sama atau yang lainnya mampu memperlihatkan kepada semua dengan rasa percaya diri.

Sekian Tentang : tokoh muda Musik Jazz Indonesia "Joey Alexander " yang berhasil membawa harum nama indonesia ke luar negeri, dan menjadi nominasi dalam ajang bergengsi Grammy Award yang diadakan pada 15 Februari 2016 di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. semoga dapat bermanfaat. terimakasih