Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Demi Lagu Indonesia Raya Di Kancah Internasional |Rio Haryanto

Rio Haryanto: Sang Penggeber Lagu Indonesia Raya

Waktu terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Zaman pun terus berubah tanpa bisa ditahan. Generasi-generasi penerus tumbuh menjadi idola pengharum bangsa. Para pahlawan sudah memberikan jiwa dan raga demi kemerdekaan kita.

Namun, tidak sedikit para kaula muda bersumpah serapah tentang kejelekan negara. Tidak ada yang peduli bahwa mereka sudah memberikan kontribusi atau hanya sekadar memberikan komentar terhadap negeri tercinta. Apakah agen- agen bangsa itu tinggal harapan?

Foto : Rio Haryanto

Namanya lengkapnya Rio Haryanto, pemuda asal Solo, Jawa Tengah ini adalah jawaban harapan bangsa. Pemuda yang terus bekerja keras demi lagu Indonesia Raya berkumandang ditelinga kancah internasional.

Lahir 22 Januari 1993 silam dari pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati. Rio terus menjelma menjadi pribadi yang matang. Rio merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Kecintaan Rio terhadap dunia balapan telah mengantarkan namanya melambung tinggi. Begitu juga dengan nama Indonesia yang terus berdengung di dunia Internasional.

Mengawali karier balapnya di usia enam tahun, Rio kecil langsung meraih juara demi juara. Gokart merupakan ajang pertama yang diikuti dalam karier balapnya. Tidak tanggung-tanggung pada tahun 1999, Rio berhasil menjadi juara gokart kelas kadet.

Kendati itu merupakan ajang balap pertamanya. Bakat balapnya memang sudah terlihat dari umurnya yang belia. Sinyo Haryanto-lah aktor di balik bakat dan kesuksesan Rio. Ayahnya merupakan mantan pembalap nasional yang sudah menanamkan sifat disiplin tinggi kepada Rio kecil. Menjadi seorang juara adalah sikap mental yang harus ditebus oleh Rio.

Selama tujuh tahun lamanya Rio berkiprah diajang gokart, penghargaan demi penghargaan pun mengalir padanya. Terbukti pada tahun 2005 dan 2006, Rio berhasil menjadi atlet junior terbaik yang diberikan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Tidak hanya itu, Rio kecil juga berhasil meraih juara pertama di ajang Asian Karting Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Macau, Cina. Sangat mengesankan prestasi- prestasi yang ditorehkan Rio kecil diajang yang diikutinya.

Bukan Rio namanya jika cepat puas. Tidak puas dengan pencapaian yang diraih. Rio terus berlatih dengan keras dan disiplin tinggi untuk meraih apa yang dicita-citakan.

Rio Haryanto memulai karier profesionalnya diajang Asian Formula Challenge, Formula Asia 2.0 dan BMW Pasific di benua Asia. Kembali, Rio menorehkan prestasinya dengan bertengger di posisi tiga besar dalam klasemen akhir.

Foto : Rio Haryanto

Pada ajang tersebut Rio berhasil memenangkan dua seri dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Berlanjut pada tahun 2009 Rio mengikuti ajang di Australian Drivers Championship, Asian Formula Renault Challenge dan BMW Pasific.

Lagi-lagi Rio bisa meraih kemenangan dalam 11 seri dari 15 seri yang ada. Sungguh prestasi yang sangat mengesankan bagi Rio dan tentunya bagi Indonesia.

Tidak banyak bicara tapi begitulah aksi Rio demi terus mengharumkan nama bangsa. Tentunya suatu kebanggaan tersendiri bagi kedua orang tua Rio dan keluarga.

Semua pembalap tentunya mendambakan bisa mengendarai mobil Formula 1. Pun dengan Rio, diiringi tekad yang kuat, Rio terus mengasah kemampuan balapnya. Ajang tersebut merupakan ajang tertinggi dan prestisius di dunia balap mobil.

Dengan bekal menjuarai kejuaraan sebelumnya, Rio berhasil mengikuti ajang GP3 Europe Series pada tahun 2010. Pada ajang tersebut Rio bergabung dengan tim Marussia Manor Racing. Bukan Rio namanya jika tidak menorehkan prestasi.

Di ajang tersebut, Rio berhasil menyabet gelar juara yang diadakan di Turki. Selanjutnya Rio tidak henti-hentinya menorehkan prestasi. Rio menjadi 1st Runner Up di seri Silvestone dan 2nd Runner Up di Italy.

The Best Driver Manor Racing juga diperoleh dari ajang tersebut. Untuk pertama kalinya Lagu Indonesia Raya berkumandang di Benua Eropa di ajang balapan GP3 berkat prestasi yang ditorehkan Rio Haryanto.

Level Rio sebagai pembalap terus menanjak. Pun dengan kematangannya di atas lintasan jet darat tersebut. Rio kemudian mengikuti ajang setingkat lebih tinggi dari ajang sebelumnya.

GP formula 2 merupakan ajang selanjutnya yang diikuti sebagai pembuktian dirinya, sebagai salah satu pembalap yang berbakat dari negeri zambrud khatulistiwa. Di awal kariernya, Rio bergabung dengan tim Carlin GP2 team.

Di kesempatan lain, Rio mencoba mobil balap F1 milik tim Marussia F1 dalam uji coba di sirkuit Silvestron, Inggris. Hal tersebut membuatntya bisa mendapatkan FIA Superlicense yang merupakan syarat wajib bagi pembalap yang ingin berkiprah di Formula 1. Rio merupakan orang Indonesia pertama yang bisa mendapat lisensi tersebut.

Sungguh prestasi yang mengagumkan yang ditorehkan Rio. Namun perjalanan karier Rio bukan tanpa hambatan. Saat bergabung bersama tim GP2 Addax Team, prestasi Rio melorot dengan mendapat sedikit poin dalam empat seri yang diarunginya.

Tidak puas dengan kinerja mesin dan mekanik, Rio hijrah ke tim lain yaitu Tim Caterham GP2 berduet dengan Alexander Rossi dari Amerika Serikat.

Titik baliknya adalah ketika Rio Haryanto bergabung dengan tim Compos Racing pada tahun 2015. Rio berhasil menjadi runner up di seri GP Formula 2 Bahrain. Tidak tanggung-tanggung, Rio kembali menunjukkan aksinya dengan berhasil finish di urutan empat klasemen akhir GP Formula 2.

Bekal yang sangat memadai bagi seorang Rio Haryanto untuk melanjutkan aksinya di ajang Formula 1. Selangkah demi selangkah Rio telah menapakkan kakinya di dunia balap. Kerja keras dan disiplin tinggi yang diajarkan ayahnya tidak sia-sia.

Selamat datang Rio Haryanto di ajang Formula 1 tahun

2016. Bergabung dengan tim Manor Marussia Racing F1, Rio langsung mendapatkan hati seluruh penduduk Indonesia. Di seluruh penjuru negeri mengelu-elukan namanya. Bagaimana tidak, Rio merupakan orang Indonesia pertama yang berhasil berkompetisi dibalap jet darat tersebut.

Dengan pengalaman yang dimiliki, Rio mengeluarkan seluruh kemampuannya di ajang balap paling bergengsi di dunia tersebut. Di awal debutnya di Formula 1, tidak sedikit Rio mengalami kendala. Rio perlu beradaptasi dengan atmosphere di ajang yang sangat bergengsi tersebut.

Dari kendala teknis dan nonteknis pernah dialaminya dan sempat Rio tidak mampu finis karena hal tersebut. Belum lagi masalah dana sponsor yang belum terbayarkan kepada pihak Manor Marussia Racing.

Namun, dalam beberapa kesempatan Rio berhasil mencatatkan namanya di garis finis dan bahkan manjadi pembalap tercepat dalam beberapa lap. Tidak mudah memang bagi seorang Rio bisa langsung melejit ke tangga juara. Butuh proses yang panjang dan dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk terus berjuang di ajang tersebut.

Namun apa yang telah Rio lakukan demi bangsa patut untuk kita apresiasi dan mengankat topi padanya. Berjuang terus Rio Haryanto, demi terus menggeber lagu Indonesia Raya dikancah internasional.