Joko Widodo, Tokoh Pembawa Perubahan Di Indonesia
Joko Widodo atau yang akrab disapa dengan Jokowi lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta, beliau lahir dari pasangan Noto Miharjo dan Sujiatmi. Beliau merupakan anak sulung dari empat bersaudara di mana ketiga saudaranya adalah perempuan.
Dari kecil beliau sudah terbentuk dengan sendirinya untuk bisa menjadi panutan bagi ketiga adik perempuannya. Ia tidak hanya berusaha menjadi contoh yang baik,
tapi juga berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melindungi dan memberi rasa aman bagi ketiga adiknya dan segenap anggota keluarganya (Suwiknyo, 2012, 78).
Jokowi berasal dari keluarga yang tergolong miskin. Ayahnya adalah seorang penjual kayu dan bambu di bantaran kali Karanganyar Solo. Oleh karena itu, beliau sedari kecil tumbuh di lingkungan yang dekat dengan tukang kayu, hingga kelak beliau menjadi penguasaha mebel.
Kehidupan Jokowi pun jauh sekali dari kemewahan. Laki-laki yang murah senyum tersebut mengatakan bahwa mereka pun pernah mengalami pahit getirnya kehidupan. Mulai dari masalah kesulitan untuk makan hingga kesulitan untuk membayar uang sekolah.
Masa kecil Jokowi banyak dihabiskan di bantaran kali Karanganyar. Banyak aktivitas bermainnya di lakukan sepanjang sungai, mandi, cari telur bebek, memancing ikan, bermain layang- layang, main sepak bola dan sebagainya.
Meskipun demikian, Jokowi kecil juga tahu bagaimana mengatur waktunya kapan ia harus bermain dan kapan beliau harus belajar (Warih, 2013:57). Sebagai seorang muslim sejati, aktivitas Jokowi kecil memang tak jauh-jauh dari mengaji.
Beliau juga seorang anak yang cukup patuh kepada kedua orang tuanya. Sehari-hari beliau selalu mencoba untuk menyempatkan diri membantu sang ayah yang bekera sebagai seorang tukang kayu tersebut.
Selain itu Jokowi juga suka membantu orang tua selepas sekolah, misalnya menagih pembayaran kepada pelanggan yang membeli kayu atau menaikkan kayu yang sudah dibel orang ke atas gerobak atau becak (Warih, 2013: 57).
Jokowi adalah nama panggilan yang diberikan oleh kliennya saat masih aktif dalam bisnis ekspor mabel. Ceritanya, waktu itu ada seorang pembeli yang bernama Michl Romaknan asal Perancis. Orang ini merasa bingung membedakan nama Joko Widodo dengan Joko-Joko lainnya yang juga berprofesi sama sebagai eksportir.
Untuk membedakannya, Michl pun memeberi nama panggilan kepada Joko Widodo dengan “JOKOWI”. Hingga saat ini, nama Jokowi telah melekat pada dirinya, selain unik nama ini juga terasa gampang diingat walau terdengar sekali.
Jokowi merupakan seorang yang pekerja keras dan senang blusukan atau turun langsung dalam memantau masyarakat- nya, inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi seorang jokowi.
Semasa kecil beliau habiskan untuk membantu orang tua sepulang sekolah dan senang membantu orang lain serta tidak menyukai orang-orang yang hanya bisa memberikan suapan dalam menentang kebenaran.
Jokowi merupakan pemimpin yang adil dan bijaksana serta memahami kebutuhan warganya hal ini dapat dilihat ketika beliau menjabat sebagai walikota solo dua periode di mana selama masa jabatannya beliau habiskan untuk membantu masyarakat kecil serta membangun solo menjadi kota yang makmur dan sejahtera.
Banyak dampak yang telah beliau berikan kepada orang lain, salah satu dampaknya adalah banyak pengusaha mebel dari luar negri yang masuk ke Indonesia untuk bekerja sama dalam bidang ekspor mebel.
Dampak bagi orang lain adalah banyak masyarakat yang hidup lebih sejahtera di masa jabatan beliau sebagai walikota Solo dua periode.
Beliau sering dijuluki sebagai orang yang ramah dan perhatian pada orang lain, semasa kecilnya beliau banyak membantu orang lain dari yang sederhana sampai bantuan yang besar dan hal itu beliau bawa sampai saat sekarang ini.
Beliau merupakan seorang yang pantang menyerah dalam setiap masalah yang dihadapi beliau sebelum menjabat sebagai walikota merupakan seorang pengusaha mebel,
Awal perjuangan Jokowi dalam berbisnis mebel dimulai dari menyewa tempat yang sangat sederhana, sebuah tempat kecil yang terbuat dari gedheg, yaitu dinding yang terbuat anyaman bambu.
Waktu itu, pekerjaan dari mengolah kayu hingga membuat konstruksi dan mengecat mebel, dia lakukan sendiri dengan dibantu tiga orang tenaga. Tiga tahun setelahnya,
bisnis mebel Jokowi mulai menampakan hasilnya. Ia mulai bisa mengekspor produksi mebelnya keluar negeri.
Perjuangan Jokowi menjadi eksportir dimulai dari menjadi anak angkat Perum Gas Negara. Jokowi mengenal perum gas negara melalui Desperindag.
Saat itu ia diikutkan dalam kualisifikasi sehingga bisa mendapatkan bapak angkat.
Pada awal karier Jokowi menjadi eksoportir, ia sudah rajin ikut pameran. Adapun pameran yang pertama ia ikuti berada berada di Jakarta, lalu ke Singapura dan akhirnya ke Eropa, Amerika Eropa Timur, dan Timur Tengah.
Setelahnya hampir semua negara menjadi tujuan ekspor usaha mebelnya. Pejuangan Jokowi di bisnis mebel ini bukannlah perjalanan yang selalu mudah dan mulus, jatuh bangun telah dilaluinya
dalam mengembangkan usaha ini. Namun prinsip Jokowi, ketika ia jatuh ia harus bangkit lagi. Lalu, tidak lantas mencari peruntungan di produk lainnya.
Kuncinya adalah berusaha konsisten. Bahwa produk apa pun harus ditekuni. Jangan pindah-pindah usaha. Jokowi juga jeli melihat peluang usaha yang digelutinya tersebut. Ia menyebutkan bahwa ketika ada kesempatan, maka kesempatan itu harus diambil.
Tetapi, harus tetap memperhitungkan resikonya. Dulu, Jokowi punya pengalaman dengan hal tersebut.
Banyak penghargaan yang telah dapatkan semasa hidupnya di antaranya satya bakti dari kepala dinas Jawa Tengah pada tahun 2007, tokoh pilihan Tempo 2008 dari majalah Tempo pada tahun 2008,
kepala daerah tingkat II terbaik dalam pengembangan MICE di daerah dari majalah Venue tahun 2009 serta pelopor inovasi pelayanan prima dari presiden Republik Indonesia pada tahun 2010, dan masih banyak lagi penghargaan yang diterima oleh beliau.
Beliau merupakan sosok yang berjuang demi kesejahteraan hal itu yang merubah beliau menjadi sosok yang dikagumi oleh banyak orang.
Begitulah gambaran pribadi sederhana Jokowi, pemimpin sederhana yang berprestasi tinggi. Mungkin sudah seharusnya kesederhanaan Jokowi membuat “gerah” pemimpin atau pejabat lain, yang menunjukan tumpulnya rasa empati terhadap kesusahan hidup rakyat,
yang meminta fasilitas mobil dan rumah dinas mewah, kenaikan gaji pejabat dan berbagai fasilitas cukup memberikan inspirasi bagi setiap orang dan masyarakat sekitar Solo khususnya, kepada pers, Jokowi dan jajarannya selalu bersikap tebuka. Dia sangat mudah dihubungi.
Sehingga program-program pemkot tersosialisasi dengan baik. Tak ada cerita walikota sembunyi dari pers. Semua bentuk pemberitaan sebagai kontrol sosial serta sorotan pun dihadapi dengan gentle
Dari kecil beliau sudah terbentuk dengan sendirinya untuk bisa menjadi panutan bagi ketiga adik perempuannya. Ia tidak hanya berusaha menjadi contoh yang baik,
tapi juga berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melindungi dan memberi rasa aman bagi ketiga adiknya dan segenap anggota keluarganya (Suwiknyo, 2012, 78).
![]() |
Foto : Referensi Pihak Ketiga |
Jokowi berasal dari keluarga yang tergolong miskin. Ayahnya adalah seorang penjual kayu dan bambu di bantaran kali Karanganyar Solo. Oleh karena itu, beliau sedari kecil tumbuh di lingkungan yang dekat dengan tukang kayu, hingga kelak beliau menjadi penguasaha mebel.
Kehidupan Jokowi pun jauh sekali dari kemewahan. Laki-laki yang murah senyum tersebut mengatakan bahwa mereka pun pernah mengalami pahit getirnya kehidupan. Mulai dari masalah kesulitan untuk makan hingga kesulitan untuk membayar uang sekolah.
Masa kecil Jokowi banyak dihabiskan di bantaran kali Karanganyar. Banyak aktivitas bermainnya di lakukan sepanjang sungai, mandi, cari telur bebek, memancing ikan, bermain layang- layang, main sepak bola dan sebagainya.
Meskipun demikian, Jokowi kecil juga tahu bagaimana mengatur waktunya kapan ia harus bermain dan kapan beliau harus belajar (Warih, 2013:57). Sebagai seorang muslim sejati, aktivitas Jokowi kecil memang tak jauh-jauh dari mengaji.
Beliau juga seorang anak yang cukup patuh kepada kedua orang tuanya. Sehari-hari beliau selalu mencoba untuk menyempatkan diri membantu sang ayah yang bekera sebagai seorang tukang kayu tersebut.
Selain itu Jokowi juga suka membantu orang tua selepas sekolah, misalnya menagih pembayaran kepada pelanggan yang membeli kayu atau menaikkan kayu yang sudah dibel orang ke atas gerobak atau becak (Warih, 2013: 57).
Jokowi adalah nama panggilan yang diberikan oleh kliennya saat masih aktif dalam bisnis ekspor mabel. Ceritanya, waktu itu ada seorang pembeli yang bernama Michl Romaknan asal Perancis. Orang ini merasa bingung membedakan nama Joko Widodo dengan Joko-Joko lainnya yang juga berprofesi sama sebagai eksportir.
Untuk membedakannya, Michl pun memeberi nama panggilan kepada Joko Widodo dengan “JOKOWI”. Hingga saat ini, nama Jokowi telah melekat pada dirinya, selain unik nama ini juga terasa gampang diingat walau terdengar sekali.
Jokowi merupakan seorang yang pekerja keras dan senang blusukan atau turun langsung dalam memantau masyarakat- nya, inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi seorang jokowi.
Semasa kecil beliau habiskan untuk membantu orang tua sepulang sekolah dan senang membantu orang lain serta tidak menyukai orang-orang yang hanya bisa memberikan suapan dalam menentang kebenaran.
Jokowi merupakan pemimpin yang adil dan bijaksana serta memahami kebutuhan warganya hal ini dapat dilihat ketika beliau menjabat sebagai walikota solo dua periode di mana selama masa jabatannya beliau habiskan untuk membantu masyarakat kecil serta membangun solo menjadi kota yang makmur dan sejahtera.
Banyak dampak yang telah beliau berikan kepada orang lain, salah satu dampaknya adalah banyak pengusaha mebel dari luar negri yang masuk ke Indonesia untuk bekerja sama dalam bidang ekspor mebel.
Dampak bagi orang lain adalah banyak masyarakat yang hidup lebih sejahtera di masa jabatan beliau sebagai walikota Solo dua periode.
Beliau sering dijuluki sebagai orang yang ramah dan perhatian pada orang lain, semasa kecilnya beliau banyak membantu orang lain dari yang sederhana sampai bantuan yang besar dan hal itu beliau bawa sampai saat sekarang ini.
Beliau merupakan seorang yang pantang menyerah dalam setiap masalah yang dihadapi beliau sebelum menjabat sebagai walikota merupakan seorang pengusaha mebel,
Awal perjuangan Jokowi dalam berbisnis mebel dimulai dari menyewa tempat yang sangat sederhana, sebuah tempat kecil yang terbuat dari gedheg, yaitu dinding yang terbuat anyaman bambu.
Waktu itu, pekerjaan dari mengolah kayu hingga membuat konstruksi dan mengecat mebel, dia lakukan sendiri dengan dibantu tiga orang tenaga. Tiga tahun setelahnya,
bisnis mebel Jokowi mulai menampakan hasilnya. Ia mulai bisa mengekspor produksi mebelnya keluar negeri.
Perjuangan Jokowi menjadi eksportir dimulai dari menjadi anak angkat Perum Gas Negara. Jokowi mengenal perum gas negara melalui Desperindag.
Saat itu ia diikutkan dalam kualisifikasi sehingga bisa mendapatkan bapak angkat.
Pada awal karier Jokowi menjadi eksoportir, ia sudah rajin ikut pameran. Adapun pameran yang pertama ia ikuti berada berada di Jakarta, lalu ke Singapura dan akhirnya ke Eropa, Amerika Eropa Timur, dan Timur Tengah.
Setelahnya hampir semua negara menjadi tujuan ekspor usaha mebelnya. Pejuangan Jokowi di bisnis mebel ini bukannlah perjalanan yang selalu mudah dan mulus, jatuh bangun telah dilaluinya
dalam mengembangkan usaha ini. Namun prinsip Jokowi, ketika ia jatuh ia harus bangkit lagi. Lalu, tidak lantas mencari peruntungan di produk lainnya.
Kuncinya adalah berusaha konsisten. Bahwa produk apa pun harus ditekuni. Jangan pindah-pindah usaha. Jokowi juga jeli melihat peluang usaha yang digelutinya tersebut. Ia menyebutkan bahwa ketika ada kesempatan, maka kesempatan itu harus diambil.
Tetapi, harus tetap memperhitungkan resikonya. Dulu, Jokowi punya pengalaman dengan hal tersebut.
Banyak penghargaan yang telah dapatkan semasa hidupnya di antaranya satya bakti dari kepala dinas Jawa Tengah pada tahun 2007, tokoh pilihan Tempo 2008 dari majalah Tempo pada tahun 2008,
kepala daerah tingkat II terbaik dalam pengembangan MICE di daerah dari majalah Venue tahun 2009 serta pelopor inovasi pelayanan prima dari presiden Republik Indonesia pada tahun 2010, dan masih banyak lagi penghargaan yang diterima oleh beliau.
Beliau merupakan sosok yang berjuang demi kesejahteraan hal itu yang merubah beliau menjadi sosok yang dikagumi oleh banyak orang.
Begitulah gambaran pribadi sederhana Jokowi, pemimpin sederhana yang berprestasi tinggi. Mungkin sudah seharusnya kesederhanaan Jokowi membuat “gerah” pemimpin atau pejabat lain, yang menunjukan tumpulnya rasa empati terhadap kesusahan hidup rakyat,
yang meminta fasilitas mobil dan rumah dinas mewah, kenaikan gaji pejabat dan berbagai fasilitas cukup memberikan inspirasi bagi setiap orang dan masyarakat sekitar Solo khususnya, kepada pers, Jokowi dan jajarannya selalu bersikap tebuka. Dia sangat mudah dihubungi.
Sehingga program-program pemkot tersosialisasi dengan baik. Tak ada cerita walikota sembunyi dari pers. Semua bentuk pemberitaan sebagai kontrol sosial serta sorotan pun dihadapi dengan gentle